Geofisika

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).

Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi(laut).

Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

Metode-metode geofisika

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.

Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini:

Metode Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat
Seismik Waktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan frekuensi gelombang seismik Densitas dan modulus elastisitas yang menentukan kecepatan rambat gelombang seismik
Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi bumi pada posisi yang berbeda Densitas
Magnetik Variasi harga intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda Suseptibilitas atau remanen magnetik
Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik
Polarisasi terinduksi Tegangan polarisasi atau resistivitas batuan sebagai fungsi dari frekuensi Kapasitansi listrik
Potensial diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi elektromagnetik Konduktivitas atau Induktansi listrik
Radar Waktu tiba perambatan gelombang radar Konstanta dielektrik
sekitar tahun 1997, seorang ilmuwan malaysia yang bernama M.H. Loke mengembangkan sebuah software yang dikenal dengan Res2Dinv, dengan software ini maka akan memudahkan dalam proses interpretasi bawah permukaan. seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka muncullah sebuah alat yang biasa disebut dengan geoscanner yang memudahkan dalam pengambilan data geolistrik/resistivitas, dengan menggunakan geoscanner maka waktu yang diperlukan dalam pengambilan data lapangan menjadi lebih singkat, beda halnya dengan menggunakan metode konvensional yang hanya menggunakan 4 elektroda. kami telah menggunakan geoscanner untuk survey emas dan batubara di kalimantan, pasir besi di banten, air di bima.

Sumber : wikipedia.org dan berdasarkan pengalaman
Category: 0 comments

Tabel Nilai Resistivitas Material

download di sini
Category: 0 comments

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Sejarah pengembangan

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GIS dengan gvSIG.
GIS dengan gvSIG.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Sumber : wikipedia.org

Category: 0 comments

GPS, apa dan bagaimana?

GPS adalah sistem radio navigasi berbasis satelit yang dioperasikan oleh Departemen Pertahanan (DOD - Department of Defense) pemerintah Amerika Serikat. GPS memberikan layanan agar setiap penggunanya dapat menentukan posisinya dalam koordinat 3 dimensi, sekaligus kecepatan dan waktu, pada segala cuaca, dimanapun diseluruh penjuru bumi dengan tingkat akurasi yang jauh lebih baik dari teknologi radio navigasi lain yang ada saat ini.

GPS terdiri atas tiga segmen: segmen angkasa (satelit GPS), segmen kontrol (stasiun monitor dan kontrol), serta segmen pengguna.

Segmen angkasa: terdiri atas lebih dari 24 satelit yang beroperasi pada 6 orbit sirkular dengan ketinggian rata-rata 20.200km diatas bumi dengan sudut inklinasi 55 derajat serta periode 12 jam. Orbit satelit dan distribusinya didesain sedemikian rupa sehingga setiap titik di permukaan bumi dapat mengamat sedikitnya 6 satelit yg beroperasi. Satelit-satelit ini secara kontinu mentransmisikan posisi dan data waktu kepada pengguna GPS diseluruh dunia.

Segmen Kontrol: adalah sebuah Master Stasiun Kontrol (MCS) yang terletak di Colorado Spring. MCS didukung lima stasiun monitor dan 3 antena yang tersebar dibebrapa tempat dibumi. Stasiun monitor memantau satelit GPS dan mengumpulkan informasi dari data yang dipancarkan oleh satelit, untuk kemudian dikirim ke Master Stasiun Kontrol. Master Stasiun Kontrol menghitung orbit satelit dengan sangat teliti. Hasilnya kemudian di-upload untuk memperbaharui pesan navigasi satelit.

Segmen Pengguna: adalah para pengguna GPS. Untuk dapat menggunakan informasi GPS setiap pengguna GPS harus menggunakan pesawat penerima (receiver) . Receiver inilah yang oleh orang awam dikenal sebagai "GPS", yang sebenarnya adalah merupakan salah satu segmen dari sistem GPS itu sendiri.

Prinsip dasar GPS adalah satellite ranging. Pengguna GPS menentukan posisinya dipermukaan bumi dengan mengukur jarak mereka kepada satelit-satelit yang berada diangkasa. Satelit-satelit berfungsi sebagai titik referensi yang teliti. Dibutuhkan sedikitnya 4 pengukuran ke 4 satelit yg berbeda untuk mendapatkan posisi, kecepatan dan waktu.


Bagaimana GPS bekerja?

Receiver GPS mendeteksi dan merekam sinyal dari satelit. Kemudian receiver menampilkan posisi pengguna, lengkap dengan waktu dan kecepatannya. Beberapa receiver yang ada di pasar dapat menampilkan informasi tambahan yang lain seperti jarak dan arah ke tempat yang dituju oleh pengguna GPS.

· GPS harus memiliki setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan pergerakannya

· Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position (latitude, longitude & ketinggian).

· Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data lain seperti : kecepatan, arah, lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit & terbenam dan lain-lain.

Keakuratan Perangkat GPS

· GPS umumnya memiliki 12 chanel secara parallel.

· Faktur atmosfir dapat mengurangi ketepatan.

· GPS untuk penerbangan dapat mencapai keakurasian sampai dengan +/- 15 meters.

· WAAS (Wide Area Augmentation System) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3 - 8 meters.

· Tidak ada alat khusus atau biaya extra untuk mendapatkan signal WAAS, selama negara tersebut memasang WAAS ground / koresi satelit.

· Sedang Differential GPS (DGPS) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3-5 meter.

· DGPS terdiri dari alat yang menerima signal dan mentransmisikan ulang untuk mengoreksi posisi, alat ini dipakai untuk penerbangan, di Halim Airport ada 2 unit DGPS untuk meningkatkan keakurasian

· Untuk koreksi ini GPS kita harus memiliki differential beacon receiver and antenna, seperti pada GPS295 dimana kita dapat menyetel frequensi dari beacon tersebut.

Referensi Peta

· Secara umum referensi peta khususnya penerbangan yangdigunakan ialah WGS84.

· WGS84 adalah referensi tetap yang digunakan untuk pemodelan bumi yang terdiri dari data primer dan sekunder.

· Data primer ialah bentuk lonjong dari bumi, kecepatan putar melingkar serta masa bumi yang termasuk dalam referensi elips.

· Sedangkan data sekunder ialah data model gravitasi bumi.

· Seluruh data navigasi (udara) distandardkan dengan WGS 84 standard untuk memenuhi persyaratan RNAV (Radio Navigasi) untuk memenuhi global referensi.

Siapa sajakah yg boleh menggunakan GPS?

Siapa saja boleh memanfaatkan teknologi ini. GPS dapat digunakan oleh setiap penggunanya dengan gratis. Pengguna GPS cukup membeli receiver GPS yang sekarang telah banyak tersedia di pasar.


Akankah GPS tetap gratis dimasa depan?

Pemerintah Amerika Serikat memberikan jaminan bahwa penggunaan teknologi GPS tetap akan gratis dimasa depan. Hal ini dinyatakan dalam Presidential Decision Document (29 Maret 1996) dan dalam Conggres of Public Law (105-85). Keduanya menyatakan bahwa pemerintah amerika akan secara kontinu menyediakan layanan penentuan posisi dengan GPS penggunaan yang bersifat sains dan komersial untuk pengguna sipil secara gratis.


Apakah status GPS saat ini?

Banyak generasi satelit GPS yang telah diluncurkan. Masing-masing diorbitkan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan sistem GPS. GPS telah mencapai FOC (Full Operational Capability) sejak 17 Juli 1995.


Apakah yang dimaksud dengan Standard Positioning Service?

GPS menyediakan dua level layanan penentuan posisi yakni; Standard Positioning Service (SPS) dan Precise Positioning Service (PPS). SPS adalah layanan penentuan posisi untuk masyarakat umum (civil users) sedangkan PPS secara khusus digunakan oleh DOD. pada awal perkembangan teknologi GPS, sinyal untuk SPS secara sengaja diturunkan kualitasnya sehingga akurasinya mencapai kurang dari 100 meter. Kebijakan ini disebut dengan Selective Availability (SA). Sejak 1 Januari 2000 kebijakan ini telah ditarikdan saat ini para pengguna GPS dapat menikmati SPS dengan akurasi yang jauh lebih baik.

Sumber:

http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishytalk/2934-teori-dasar-istilah-gps.html#post24086

http://dediatunggal.blogspot.com/2006/12/home.html

Category: 0 comments

Registrasi Peta Dengan MapInfo Professional

Sama halnya dengan ArcView 3.3. Registrasi peta pada MapInfo merupakan langkah awal dalam proses pembuatan peta.

Ok, let’s do it….

selengkapnya klik di sini

Category: 0 comments

Registrasi Peta di ArcView 3.3

Registrasi peta merupakan suatu langkah awal yang wajib dilakukan sebelum melakukan proses digitasi, proses registrasi bertujuan untuk memberikan informasi koordinat yang sebenarnya pada peta. Proses ini biasa disebut dengan koreksi geometric

Ok, kita akan mulai melakukan registrasi peta dengan menggunakan extensions register and transform tools.

selengkapnya klik di sini


Category: 0 comments

Software GIS

Global Mapper is more than just a viewer capable of displaying the most popular raster, elevation and vector datasets. It converts, edits, prints, tracks GPS and allows you to utilize GIS functionality on your datasets in one low-cost and easy-to-use software package.
Global Mapper also includes the ability to directly access multiple online sources of imagery, topographic maps, and gridded terrain data. This includes access to worldwide high resolution color imagery from DigitalGlobe (watermarked access for free) and access to the entire TerraServer-USA database of USGS satellite imagery and topographic maps free-of-charge. Global Mapper also has the ability to easily access WMS data sources, including built-in access to elevation data and color imagery for the entire world, and to view elevation data in true 3D with any loaded raster imagery and vector data draped on top of it! download here


*...Mapwel...*
The creation of GPS map involves drawing the map, conversion of the map data into the GPS's native format and uploading of that data into GPS, download di sini
*...Mapupload...*
Add your map to maps in GPS memory, download di sini

Contoh Peta

Peta Kelerengan Kota Makassar dan Sekitarnya
Peta ini diolah berdasarkan data STRM

Peta Kelerengan Kota Makassar dan Sekitarnya


Peta Ketinggian Kota Makassar dan Sekitarnya
Peta ini diolah berdasarkan data STRM
Peta Ketinggian Kota Makassar dan Sekitarnya


Citra Satelit Landsat 4-5 TM Kota Makassar dan Sekitarnya Path/Row 114/64, Resolusi 30 m, Pengambilan Data 15 Mei 2008


Citra Landsat Kota Makassar dan Sekitarnya


Citra Satelit Spot 5 Kota Makassar dan Sekitarnya, Resolusi 2.5 m

Citra Satelit Spot 5 Kota Makassar dan Sekitarnya


Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2005-1010

RTRW Kaltim 2005-1010

Peta Ketinggian Sebagian Wilayah Kalimantan

Peta Ketinggian Sebagian Wilayah Kalimantan

Category: 0 comments

Citra Landsat 7 ETM

Path/Row Landsat 7 ETM

*...CItra Landsat Path/Row 112/59...*
http://uploads.bizhat.com/file/238624
*...CItra Landsat Path/Row 112/60...*
http://uploads.bizhat.com/file/235119
*...CItra Landsat Path/Row 112/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/238686
*...CItra Landsat Path/Row 113/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/235120
*...CItra Landsat Path/Row 113/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/235121
*...CItra Landsat Path/Row 113/63...*
http://uploads.bizhat.com/file/235157
*...CItra Landsat Path/Row 114/59...*
http://uploads.bizhat.com/file/238729
*...CItra Landsat Path/Row 114/60...*
http://uploads.bizhat.com/file/235160
*...CItra Landsat Path/Row 114/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/235161
*...CItra Landsat Path/Row 114/63...*
http://uploads.bizhat.com/file/235158
*...CItra Landsat Path/Row 114/64...*
http://uploads.bizhat.com/file/235159
*...CItra Landsat Path/Row 115/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/235204
*...CItra Landsat Path/Row 115/63...*
http://uploads.bizhat.com/file/235201
*...CItra Landsat Path/Row 115/64...*
http://uploads.bizhat.com/file/235203
*...CItra Landsat Path/Row 116/57...*
http://uploads.bizhat.com/file/238774
*...CItra Landsat Path/Row 116/58...*
http://uploads.bizhat.com/file/238763
*...CItra Landsat Path/Row 116/59...*
http://uploads.bizhat.com/file/238801
*...CItra Landsat Path/Row 116/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/226402
*...CItra Landsat Path/Row 117/59...*
http://uploads.bizhat.com/file/238867
*...CItra Landsat Path/Row 117/60...*
http://uploads.bizhat.com/file/226468
*...CItra Landsat Path/Row 117/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/226470
*...CItra Landsat Path/Row 117/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/226472
*...CItra Landsat Path/Row 118/57...*
http://uploads.bizhat.com/file/238868
*...CItra Landsat Path/Row 119/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/226534
*...CItra Landsat Path/Row 119/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/226471
*...CItra Landsat Path/Row 119/65...*
http://uploads.bizhat.com/file/235233
*...CItra Landsat Path/Row 120/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/226536
*...CItra Landsat Path/Row 120/62...*
http://uploads.bizhat.com/file/226537
*...CItra Landsat Path/Row 121/61...*
http://uploads.bizhat.com/file/226535
*...CItra Landsat Path/Row 121/65...*
http://uploads.bizhat.com/file/235229
*...CItra Landsat Path/Row 122/65...*
http://uploads.bizhat.com/file/235232



Software Geofisika

*...IPI2win...*
Software Pengolah Data Resistivitas 1D, download di sini
*...Resixp...*
Software Prosesing Resistivitas 1D (VES), download di sini
*...Res2Dinv Ver 3.54z...*
Software Pengolah Data Resistivitas dan IP 2D, download di sini
*...Res2DMOD...*
Software Forward Modeling Resistivitas dan IP 2D, download di sini
*...Res3Dinv...*
Software Pengolah Data Resistivitas dan IP 3D, download di sini

Metode Geofisika

Geofisika merupakan bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan metode-metode fisika. Yang mana ilmu geofisika itu sendiri merupakan pengabungan dari matematika, fisika, dan ilmu computer. Geofisika mempunyai beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi bawah permukaan, diantaranya adalah seismic yang memanfaatkan penjalaran gelombang, GPR (Ground Penetrating Radar) yang memanfaatkan radiasi elektromagnetik dalam gelombang mikro (Frekuensi UHF/VHF), VLF (Very Low Frequency) yang memanfaatkan frekuensi radio (3 KHz hingga 30 KHz), Seismik yang memanfaatkan penjalaran gelombang, geolistrik, dan lain-lain.

Geolistrik yang biasa juga disebut dengan resistivity memanfaatkan medan listrik, prinsipnya adalah 4 buah elektroda yang di pasang sejajar dengan 2 buah elektoda potensial berada dibagian dalam dan 2 buah elektroda arus yang dipasang diluar, posisi elektoda tergantung dari konfigurasi yang kita gunakan, ada beberapa jenis konfigurasi diantaranya adalah wenner, schlumberger, dipole-dipole, pole-dipole, dan lain-lain. Dengan injeksi arus yang diberikan oleh elektoda arus tersebut maka akan menimbulkan beda potensial dari kedua elektroda potensial yang dipasang dibagian dalam, nah beda potensial yang terukur tersebut dibagi dengan besaran kuat arus yang diinjeksikan ke dalam bumi kemudian dikalikan dengan factor geometri dari hasil inilah muncul nilai resistivitas semu yang selanjutnya diolah lagi dengan menggunakan perangkat lunak (Res2Dinv).

Saat ini telah berkembang geolistrik dengan multichanel, salah satunya adalah ARES (Automatic Resistivity System) buatan Republik Ceko yang mempunyai kuat arus hingga 2A, power hingga 300 W, voltase 10 – 550 V. alat ini juga memungkinkan untuk pengambilan data 2D/3D. alat ini juga cukup ringan untuk dibawah ke lapangan, bisa dimasukkan ke dalam tas (berat 3.5 kg, dimensi 13 x 17 x 39 cm). dengan multichannel maka waktu yang diperlukan untuk pengambilan data dilapangan lebih cepat.


Penampang 2D

Penampang 2D Resistivitas Bawah Permukaan

Berikut adalah penampang 2D (2 dimensi) resistivitas bawah permukaan yang dapat memberikan gambaran bawah permukaan. Ini merupakan hasil inversi dengan menggunakan perangkat lunak res2dinv, berdasarkan hasil inversi tersebut maka dapat diprediksi mineral yang terkandung di bawah permukaan sehingga memungkinkan untuk melakukan rekomendasi titik bor yang lebih potensial sehingga biaya yang dikeluarkan dalam tahapan eksplorasi dapat diminimalisir dan juga memberikan hasil yang lebih optimum.


Penampang 3D

Penampang 3D Resistivitas Bawah Permukaan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi maka para peneliti tidak henti-hentinya untuk selalu berkarya/mengembangkan metode-metode yang telah ada guna memenuhi kebutuhan akan energi tersebut, salah satu metode yang telah dikembangkan saat ini adalah dengan metode 3D (3 dimensi), dengan metode tersebut maka akan lebih memberikan pengambaran geologi bawah permukaan yang lebih jelas, di samping itu dengan menggunakan metode ini maka kedalaman tiap lapisan dapat diketahui sehingga memudahkan untuk melakukan perhitungan ketebalan tiap mineral dan juga melakukan perhitungan volume.


Cross SectionCross Section Resistivitas Bawah Permukaan

dengan menggunakan metode ini maka akan memberikan suatu penggambaran hubungan resistivitas dari tiap lintasan pengukuran yang nantinya dapat memberikan kemenerusan mineral dari tiap lintasan sehingga mineral dari tiap lintasan akan lebih mudah diprediksi dan ditelusuri keberadaanya

Category: 0 comments